Kamis, 16 Januari 2014

Alasan Mengapa Seks Sebelum Menikah Dilarang?

1. Seks Sebelum Menikah, Dihantui Rasa Bersalah

Agama dan tata sosial di Indonesia masih sangat menjunjung tinggi keperawanan, tidak hanya wanita, termasuk pria. Selalu ada anjuran untuk tidak melakukan dan larangan melakukan hubungan intim sebelum menikah. Bahkan beberapa agama memberikan ganjaran menyakitkan mereka yang melanggar ketentuan ini.

Jika ada seseorang yang melakukan hubungan intim sebelum menikah, biasanya ada rasa bersalah dan ketakutan yang sangat besar. Takut mendapat dosa, malu karena sudah melanggar kepercayaan orang tua, dan rasa takut lain yang menghantui di sepanjang hidup. Terlebih lagi rasa takut jika calon suaminya akan kabur jika tahu sang wanita sudah tidak perawan.

2. Seks Sebelum Menikah Bisa Membuat Kecanduan

Tanyakan pada orang yang sudah menikah, mereka akan mengatakan bahwa hubungan intim adalah hal yang luar biasa dan bisa menyebabkan rasa ingin melakukannya lagi dan lagi. Tidak masalah jika pasangan yang melakukannya sudah menikah, karena hal ini diperbolehkan bahkan mendapat pahala.

Namun bagaimana jika dilakukan sebelum menikah? Banyak wanita yang akhirnya terjerumus lebih dalam. Awalnya hanya ingin coba-coba dan dipaksa pacarnya, namun lama kelamaan justru tidak ada lagi rasa takut dan malu. Hubungan intim sudah seperti kebutuhan yang harus dilakukan.

3. Seks Sebelum Menikah Tidak Terasa Sakral

Mengapa hubungan intim dianggap sakral? Salah satunya karena hubungan intim merupakan sumber awal kehidupan manusia, akan ada benih kehidupan dari hubungan intim, juga agar suami istri bisa lebih dekat dan membangun keluarga yang bahagia.

Karena itulah, seks menjadi sebuah media yang dianggap sakral dan tidak bisa dilakukan begitu saja dengan sembarang orang. Ketika seseorang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, makna sakral dari hubungan intim itu sendiri hilang. Pada akhirnya hubungan intim hanya tentang nafsu semata.

4. Seks Sebelum Menikah.. Cinta Atau Nafsu?

Ada seorang sahabat yang bercerita pada kami, sebut saja namanya Eka. Dia jujur mengatakan sudah tidak perawan lagi dan melakukan hubungan intim pertama dengan pacarnya saat awal kuliah. Ada satu hal yang mengganjal pikirannya.

Awalnya, Eka mengatakan bahwa dia menyerahkan keperawanannya demi cinta. Namun pada akhirnya, setelah hubungan itu sering dilakukan, dia justru bertanya-tanya, apakah kekasihnya ini tulus mencintainya, atau hanya menjadikan Eka sebagai pelampiasan nafsu. Semua terasa bias dan cinta yang tumbuh menjadi hambar.

5. Seks Sebelum Menikah Mencemarkan Nama Baik

Tahukah Anda, para pria biasanya bangga jika sudah mengambil keperawanan pacarnya. Dia biasanya akan mengatakan pada teman-temannya bahwa dia sudah melakukan hal terlarang itu, katakan saja namanya X. Jika sudah begini, semua temannya tahu bahwa X sudah tidak perawan.

Bibir orang bisa berlanjut ke telinga yang lain. Akan sangat menyakitkan bila akhirnya banyak orang yang tahu bahwa X sudah tidak perawan, bahkan diberi julukan yang negatif. Hal ini tentu saja mencemarkan nama baik. Karena itu, jagalah kesucian Anda, karena itu adalah nama baik Anda dan keluarga Anda.

6. Seks Sebelum Menikah Membuat Bulan Madu Hambar

Bulan madu adalah waktu yang menyenangkan bagi pasangan yang sudah menikah. Bulan waktu menjadi momen yang romantis sekaligus intim untuk saling mengenal lebih dalam. Pada bulan madu, biasanya pasangan masih malu-malu ketika melakukan hubungan intim, tapi justru di situ hal yang akan dikenang.

Bagi mereka yang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, bulan madu akan terasa hambar. Tidak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Semuanya sama saja karena keintiman itu sudah dilakukan jauh hari sebelum menikah dan sebelum bulan madu. Momen yang seharusnya manis ini jadi terbuang sia-sia.

7. Seks Sebelum Menikah Perbesar Kemungkinan Hamil

Hamil sebelum menikah adalah hal yang akan membuat hidup seorang wanita berubah. Jika dipertahankan, ada pandangan negatif dari orang lain, keluarga kecewa dan sebagainya. Jika digugurkan, sama saja dengan menimbulkan dosa baru dan menghilangkan nyawa bayi yang tidak berdosa.

Selain itu, hubungan intim sebelum menikah akan memperbesar kemungkinan terkena penyakit menular seksual. Bukankah ini hanya akan merugikan Anda, bahkan anak dan suami Anda kelak? Karena itu, sebelum Anda terjerumus lebih dalam, saran dari kami, jaga diri Anda sebaik mungkin. Jika bukan Anda, siapa lagi?

8. Seks Sebelum Menikah Membuat Anda Membandingkan

Satu fenomena yang cukup memprihatinkan, wanita yang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, dia cenderung membandingkan suami dan pria yang sudah melakukan hubungan intim dengan dirinya. Jika Anda tidak percaya fenomena ini, silakan buka berbagai forum yang berisi curhat seputar masalah pernikahan.

Masih ada pria yang mau menerima wanita yang sudah tidak perawan untuk menjadi istrinya. Namun ternyata, ada rasa kecewa yang dirasakan sebagian dari mereka, yaitu saat sang istri membandingkan performa hubungan intim si suami dan pria lain itu. Harga diri pria akan jatuh dan merasa tidak dihargai oleh istrinya sendiri.

Entri Populer

Kamis, 16 Januari 2014

Alasan Mengapa Seks Sebelum Menikah Dilarang?

1. Seks Sebelum Menikah, Dihantui Rasa Bersalah

Agama dan tata sosial di Indonesia masih sangat menjunjung tinggi keperawanan, tidak hanya wanita, termasuk pria. Selalu ada anjuran untuk tidak melakukan dan larangan melakukan hubungan intim sebelum menikah. Bahkan beberapa agama memberikan ganjaran menyakitkan mereka yang melanggar ketentuan ini.

Jika ada seseorang yang melakukan hubungan intim sebelum menikah, biasanya ada rasa bersalah dan ketakutan yang sangat besar. Takut mendapat dosa, malu karena sudah melanggar kepercayaan orang tua, dan rasa takut lain yang menghantui di sepanjang hidup. Terlebih lagi rasa takut jika calon suaminya akan kabur jika tahu sang wanita sudah tidak perawan.

2. Seks Sebelum Menikah Bisa Membuat Kecanduan

Tanyakan pada orang yang sudah menikah, mereka akan mengatakan bahwa hubungan intim adalah hal yang luar biasa dan bisa menyebabkan rasa ingin melakukannya lagi dan lagi. Tidak masalah jika pasangan yang melakukannya sudah menikah, karena hal ini diperbolehkan bahkan mendapat pahala.

Namun bagaimana jika dilakukan sebelum menikah? Banyak wanita yang akhirnya terjerumus lebih dalam. Awalnya hanya ingin coba-coba dan dipaksa pacarnya, namun lama kelamaan justru tidak ada lagi rasa takut dan malu. Hubungan intim sudah seperti kebutuhan yang harus dilakukan.

3. Seks Sebelum Menikah Tidak Terasa Sakral

Mengapa hubungan intim dianggap sakral? Salah satunya karena hubungan intim merupakan sumber awal kehidupan manusia, akan ada benih kehidupan dari hubungan intim, juga agar suami istri bisa lebih dekat dan membangun keluarga yang bahagia.

Karena itulah, seks menjadi sebuah media yang dianggap sakral dan tidak bisa dilakukan begitu saja dengan sembarang orang. Ketika seseorang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, makna sakral dari hubungan intim itu sendiri hilang. Pada akhirnya hubungan intim hanya tentang nafsu semata.

4. Seks Sebelum Menikah.. Cinta Atau Nafsu?

Ada seorang sahabat yang bercerita pada kami, sebut saja namanya Eka. Dia jujur mengatakan sudah tidak perawan lagi dan melakukan hubungan intim pertama dengan pacarnya saat awal kuliah. Ada satu hal yang mengganjal pikirannya.

Awalnya, Eka mengatakan bahwa dia menyerahkan keperawanannya demi cinta. Namun pada akhirnya, setelah hubungan itu sering dilakukan, dia justru bertanya-tanya, apakah kekasihnya ini tulus mencintainya, atau hanya menjadikan Eka sebagai pelampiasan nafsu. Semua terasa bias dan cinta yang tumbuh menjadi hambar.

5. Seks Sebelum Menikah Mencemarkan Nama Baik

Tahukah Anda, para pria biasanya bangga jika sudah mengambil keperawanan pacarnya. Dia biasanya akan mengatakan pada teman-temannya bahwa dia sudah melakukan hal terlarang itu, katakan saja namanya X. Jika sudah begini, semua temannya tahu bahwa X sudah tidak perawan.

Bibir orang bisa berlanjut ke telinga yang lain. Akan sangat menyakitkan bila akhirnya banyak orang yang tahu bahwa X sudah tidak perawan, bahkan diberi julukan yang negatif. Hal ini tentu saja mencemarkan nama baik. Karena itu, jagalah kesucian Anda, karena itu adalah nama baik Anda dan keluarga Anda.

6. Seks Sebelum Menikah Membuat Bulan Madu Hambar

Bulan madu adalah waktu yang menyenangkan bagi pasangan yang sudah menikah. Bulan waktu menjadi momen yang romantis sekaligus intim untuk saling mengenal lebih dalam. Pada bulan madu, biasanya pasangan masih malu-malu ketika melakukan hubungan intim, tapi justru di situ hal yang akan dikenang.

Bagi mereka yang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, bulan madu akan terasa hambar. Tidak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya. Semuanya sama saja karena keintiman itu sudah dilakukan jauh hari sebelum menikah dan sebelum bulan madu. Momen yang seharusnya manis ini jadi terbuang sia-sia.

7. Seks Sebelum Menikah Perbesar Kemungkinan Hamil

Hamil sebelum menikah adalah hal yang akan membuat hidup seorang wanita berubah. Jika dipertahankan, ada pandangan negatif dari orang lain, keluarga kecewa dan sebagainya. Jika digugurkan, sama saja dengan menimbulkan dosa baru dan menghilangkan nyawa bayi yang tidak berdosa.

Selain itu, hubungan intim sebelum menikah akan memperbesar kemungkinan terkena penyakit menular seksual. Bukankah ini hanya akan merugikan Anda, bahkan anak dan suami Anda kelak? Karena itu, sebelum Anda terjerumus lebih dalam, saran dari kami, jaga diri Anda sebaik mungkin. Jika bukan Anda, siapa lagi?

8. Seks Sebelum Menikah Membuat Anda Membandingkan

Satu fenomena yang cukup memprihatinkan, wanita yang sudah melakukan hubungan intim sebelum menikah, dia cenderung membandingkan suami dan pria yang sudah melakukan hubungan intim dengan dirinya. Jika Anda tidak percaya fenomena ini, silakan buka berbagai forum yang berisi curhat seputar masalah pernikahan.

Masih ada pria yang mau menerima wanita yang sudah tidak perawan untuk menjadi istrinya. Namun ternyata, ada rasa kecewa yang dirasakan sebagian dari mereka, yaitu saat sang istri membandingkan performa hubungan intim si suami dan pria lain itu. Harga diri pria akan jatuh dan merasa tidak dihargai oleh istrinya sendiri.