Sebut
namanya Prita, seorang ibu yang mengumpulkan uang seribu demi seribu
dari hasil jualan voucher games, pulsa dan laundry. Sedikit demi sedikit
uang ditabung di bank hingga berjumlah Rp. 5,700,000,- Namun siapa
sangka dalam waktu 30 menit habis di gasak penipu yang pura pura ingin
membantu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 Februari 2014 ,
jam 1 siang di ATM Mandiri Tanjung Barat. Pelaku dua lelaki berpakaian
rapi yang pura pura ingin membantu ternyata malah menipu.
Kronologis Penipuan :
Saat itu Prita ingin transfer uang di ATM, ia menunggu agak lama karena
lelaki perlente didepannya tampak sibuk bertransaksi ( Penipu A ) .
Tiba giliran Prita tapi kartu ATM nya agak susah masuk. Penipu A yang
sudah keluar , balik lagi ingin ambil barang yang ketinggalan di atas
mesin ATM dan pura pura menolong memasukkan paksa kartu ATM.
Prita mencoba cek saldo tapi tidak bisa, maka saat itulah ada seorang
lelaki tepat dibelakangnya pura-pura ingin membantu (Penipu B) dan
menyuruhnya memencet PIN berkali-kali, alasannya agar uang bisa keluar.
Saat itu Prita menurut saja apa yang diperintahkan penipu B. Ia juga
sempat ngobrol dengan Penipu A dan B sambil memberi tahu orang orang
yang mau ambil uang bahwa ATM tak bisa digunakan karena kartunya
tertelan.
Tak lama penipu B pura pura menelpon ke call center
Mandiri 14000 dan menanyakan nomor hp Prita. Tak lama ada telpon masuk
dengan nomor 021 70262777 (dari Penipu A) . Mengaku dari Mandiri Call
Center yang menanyakan nama dan tanggal lahir Prita, lalu pelaku
bertanya,
“ Apakah ingin dibantu kartu ATM nya keluar sekarang atau nanti?
Karena butuh sekali untuk bisnis, Prita menjawab,
“ Sekarang saja!”
Tak lama pelaku bertanya lagi,
“ Ada berapa saldo ibu di bank Mandiri ?”
“ Saldo saya 5,7 juta rupiah.”
“ Wah kalau mau dibantu saldo harus 10 juta rupiah.” Ujar penelpon palsu alias penipu A
“ Saya ngga ada segitu pak.”
“ Besok saja kalau gitu dibantunya atau mau ambil kartu bank lain, seperti BCA ada ngga? “
“ BCA ngga ada pak, tapi kalau BNI ada.”
Prita pikir kartu bank lain cuma untuk mancing saja. Iapun pulang
kerumah yang jaraknya sangat dekat untuk mengambil kartu ATM bank BNI.
Tak lama Prita ditelpon lagi dari call center palsu, seolah tahu ia sudah kembali ke gerai ATM.
“ Saldo ada berapa di BNI ? “
“ 185 pak? “
“ 185 ribu apa 185 juta !! “ tanyanya agak keras.
“ 185 ribu pak.”
“ Wah kalau 185 ribu saya ngga bisa bantu karena saldo kurang dari 10 juta!”
Disitulah Prita ngomel ngomel, masa call center kayak gitu dan baru sadar telah tertipu.
Prita langsung ke kasir bank Mandiri untuk setor uang 1,8 juta, disitu
ia terkejut karena uang sejumlah 5,6 juta ludes di gasak penipu. Ada
bukti penarikan tunai 5 kali yaitu 1,250,000 x 4 dan 600.000 x 1. Fee
pengambilan di ATM bersama 5 x 1000 rupiah dan cek saldo 3000 rupiah. Ia
panik takut uang yang baru disetornya di gasak penipu dan minta pada
security untuk memblokir kartunya. , tapi saat itu CS Bank Mandiri
sangat sibuk.
Tiba gilirann Prita, ia menceritakan penipuan
ini pada staff Customer Service, memblokir ATMnya dan berharap uangnya
bisa kembali. Sedang dari pihak bank Mandiri mengatakan bahwa butuh
waktu 2 minggu untuk investigasi.
Saat kejadian Prita merasa
seperti di hipnotis dan menuruti apa saja yang diperintahkan kedua
penipu tersebut. Setelah sadar semua sudah terlambat.
Saya
terus berpikir dan masih belum mengerti bagaimana cara kerja penipu ini .
Lalu mencari lewat Google dan saya temukan informasi dari website bank
Mandiri berikut ini:
Waspadai & Hati-Hati Terhadap Penipuan di ATM
• Penipuan dengan modus operandi memperoleh undian, dimana nasabah
ditipu seolah-olah memperoleh undian berhadiah yang biasanya disampaikan
melalui Short Message Service (SMS). Untuk mendapatkan hadiah tersebut,
nasabah diharuskan mentransfer sejumlah dana melalui ATM ke rekening
tertentu yang disebutkan oleh si pelaku penipuan. Biasanya nasabah akan
tersadar setelah transfer dilakukan, dan hadiah yang dijanjikan tidak
pernah diperolehnya.
• Pura-pura membantu pada saat Nasabah
mengalami kesulitan memasukkan kartu ATM atau kartu ATM tertelan di card
reader. Pelaku kemudian meminta Nasabah untuk menekan PIN ATM dengan
alasan untuk mencoba transaksi sekali lagi. Setelah hal ini tidak
berhasil juga, Nasabah lalu diminta untuk menghubungi Call Center Bank
lewat handphone pelaku (yang menerima telpon adalah teman pelaku dan
bukan Call Center). Pada saat Nasabah meninggalkan lokasi ATM dengan
tenang karena merasa kartu sudah diblokir, kartu ATM tersebut diambil
oleh pelaku dan dipergunakan untuk menguras saldo Nasabah.
Tips & Solusi Bagi Nasabah Bank Mandiri :
• Jangan memberikan kartu ATM kepada orang lain.
• Jangan memberitahukan nomor PIN kartu ATM kepada orang lain, baik
melalui telpon ataupun memberikan kepada orang yang mengaku polisi
ataupun petugas Bank.
• Tidak menuliskan PIN pada kartu ATM atau tempat lainnya yang sama dengan tempat menyimpan kartu ATM.
• Secara periodik melakukan perubahan PIN.
• Saat menekan nomor PIN di mesin ATM, pastikan tidak ada orang lain
yang memperhatikan atau jangan membiarkan (memberi kesempatan) orang
mengintip PIN anda saat entry, gunakan badan untuk menghalangi.
•
Apabila kartu ATM hilang atau terjadi sesuatu dengan kartu pada saat
sedang bertransaksi di mesin ATM, misalnya kartu ATM tertelan atau tidak
bisa dikeluarkan, yang harus dilakukan segera adalah melakukan
pemblokiran kartu dengan cara Menelpon sendiri ke Call Mandiri di nomor
14000 atau (021) 5299-7777, atau Menghubungi cabang Bank Mandiri
terdekat
• Waspadai orang tak dikenal yang tiba-tiba menawarkan bantuan pada saat sedang bertransaksi di Mandiri ATM.
• Jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah yang disampaikan oleh
oknum tertentu, baik melalui telpon atau SMS, yang meminta nasabah untuk
mengirimkan sejumlah uang melalui ATM ke nomor rekening tertentu.
• Jangan menghitung lembaran uang di area ATM atau memperlihatkan dompet/uang secara terbuka.
• Jika merasa diikuti setelah bertransaksi di ATM, carilah tempat aman a.l. tempat yang ramai/banyak aktivitas.
• Jangan ke ATM, jika merasa ragu-ragu atau takut karena melihat/ada
orang ataupun hal-hal yang mencurigakan di area ATM, atau lampu
penerangan di lokasi ATM tidak berfungsi/gelap.
Kesimpulan penulis dari kisah Prita :
• Prita disuruh pencet PIN berkali kali untuk di hafalkan oleh penipu
• Kartu ATM ditarik keluar oleh penipu lalu di ambil cash di ATM bank lain saat Prita mengambil ATM bank BNI
• Jika ATM bank BNI ada saldonya maka pasti akan digasak lagi oleh penipu
Ternyata penipu penipu local sangat sadis dan tega menghisap darah
saudaranya sendiri. Semoga kisah Prita bisa menjadi pelajaran berharga
bagi kita semua. Berhati hatilah saat mengambil uang di ATM dimana saja.
Catatan :
Terima kasih untuk “Prita” ( nama samaran) yang telah mengizinkan saya menulis kisah penipuan yang dialaminya.
[Kompasiana]
Entri Populer
-
Operasi Trikora, juga disebut Pembebasan Irian Barat, adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah...
-
Bagian wajah yang satu ini yaitu hidung merupakan bagian penting bagi beberapa wanita. Ada yang menerima apa adanya bagimana bentuk hidung...
-
Sesungguhnya manusia dilahirkan dengan fitrah keinginan untuk beribadat, tetapi karena berbagai jalan penyimpangan tumbuhlah kepercaya...
-
Hati2 jika beli AL-QURAN cetakan terbaru, ada 4 surat palsu ciptaan kafir laknatullah. Surat itu : 1. AL-IMAN 2. AL-WASAYA 3.AL-TASAJUD...
-
Tips untuk wanita biar tidak mudah dilupakan pria, Sosok pria memanglah kadang-kadang tampak demikian, gampang untuk mencari pengganti ba...
-
Wajah para sekretaris anggota DPR RI yang cantik-cantik dan seksi itu boleh memerah karena skandal seks antara anggota dewan dengan para ...
-
Sebut namanya Prita, seorang ibu yang mengumpulkan uang seribu demi seribu dari hasil jualan voucher games, pulsa dan laundry. Sedikit dem...
-
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Polewali Mandar Sebelum dinamai Polewali Mandar, daerah ini dulunya bernama Kabupaten Polewali M...
-
Menurut penelitian sejarah, kata ‘sunda’ ini sudah dipakai oleh pakar ilmu bumi Ptolemeus pada tahun 150 mengacu pada tiga pulau besar y...
-
Dalam dilm Naruto, Hashirama merupakan tokoh penting tak terlupakan, terutama untuk konoha, nah begitu pula dengan Indonesia, Bungkarno...
Selasa, 04 Maret 2014
Hati-hati! Penipu Mengintai Anda di Gerai ATM
Sebut
namanya Prita, seorang ibu yang mengumpulkan uang seribu demi seribu
dari hasil jualan voucher games, pulsa dan laundry. Sedikit demi sedikit
uang ditabung di bank hingga berjumlah Rp. 5,700,000,- Namun siapa
sangka dalam waktu 30 menit habis di gasak penipu yang pura pura ingin
membantu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 24 Februari 2014 ,
jam 1 siang di ATM Mandiri Tanjung Barat. Pelaku dua lelaki berpakaian
rapi yang pura pura ingin membantu ternyata malah menipu.
Kronologis Penipuan :
Saat itu Prita ingin transfer uang di ATM, ia menunggu agak lama karena lelaki perlente didepannya tampak sibuk bertransaksi ( Penipu A ) . Tiba giliran Prita tapi kartu ATM nya agak susah masuk. Penipu A yang sudah keluar , balik lagi ingin ambil barang yang ketinggalan di atas mesin ATM dan pura pura menolong memasukkan paksa kartu ATM.
Prita mencoba cek saldo tapi tidak bisa, maka saat itulah ada seorang lelaki tepat dibelakangnya pura-pura ingin membantu (Penipu B) dan menyuruhnya memencet PIN berkali-kali, alasannya agar uang bisa keluar. Saat itu Prita menurut saja apa yang diperintahkan penipu B. Ia juga sempat ngobrol dengan Penipu A dan B sambil memberi tahu orang orang yang mau ambil uang bahwa ATM tak bisa digunakan karena kartunya tertelan.
Tak lama penipu B pura pura menelpon ke call center Mandiri 14000 dan menanyakan nomor hp Prita. Tak lama ada telpon masuk dengan nomor 021 70262777 (dari Penipu A) . Mengaku dari Mandiri Call Center yang menanyakan nama dan tanggal lahir Prita, lalu pelaku bertanya,
“ Apakah ingin dibantu kartu ATM nya keluar sekarang atau nanti?
Karena butuh sekali untuk bisnis, Prita menjawab,
“ Sekarang saja!”
Tak lama pelaku bertanya lagi,
“ Ada berapa saldo ibu di bank Mandiri ?”
“ Saldo saya 5,7 juta rupiah.”
“ Wah kalau mau dibantu saldo harus 10 juta rupiah.” Ujar penelpon palsu alias penipu A
“ Saya ngga ada segitu pak.”
“ Besok saja kalau gitu dibantunya atau mau ambil kartu bank lain, seperti BCA ada ngga? “
“ BCA ngga ada pak, tapi kalau BNI ada.”
Prita pikir kartu bank lain cuma untuk mancing saja. Iapun pulang kerumah yang jaraknya sangat dekat untuk mengambil kartu ATM bank BNI.
Tak lama Prita ditelpon lagi dari call center palsu, seolah tahu ia sudah kembali ke gerai ATM.
“ Saldo ada berapa di BNI ? “
“ 185 pak? “
“ 185 ribu apa 185 juta !! “ tanyanya agak keras.
“ 185 ribu pak.”
“ Wah kalau 185 ribu saya ngga bisa bantu karena saldo kurang dari 10 juta!”
Disitulah Prita ngomel ngomel, masa call center kayak gitu dan baru sadar telah tertipu.
Prita langsung ke kasir bank Mandiri untuk setor uang 1,8 juta, disitu ia terkejut karena uang sejumlah 5,6 juta ludes di gasak penipu. Ada bukti penarikan tunai 5 kali yaitu 1,250,000 x 4 dan 600.000 x 1. Fee pengambilan di ATM bersama 5 x 1000 rupiah dan cek saldo 3000 rupiah. Ia panik takut uang yang baru disetornya di gasak penipu dan minta pada security untuk memblokir kartunya. , tapi saat itu CS Bank Mandiri sangat sibuk.
Tiba gilirann Prita, ia menceritakan penipuan ini pada staff Customer Service, memblokir ATMnya dan berharap uangnya bisa kembali. Sedang dari pihak bank Mandiri mengatakan bahwa butuh waktu 2 minggu untuk investigasi.
Saat kejadian Prita merasa seperti di hipnotis dan menuruti apa saja yang diperintahkan kedua penipu tersebut. Setelah sadar semua sudah terlambat.
Saya terus berpikir dan masih belum mengerti bagaimana cara kerja penipu ini . Lalu mencari lewat Google dan saya temukan informasi dari website bank Mandiri berikut ini:
Waspadai & Hati-Hati Terhadap Penipuan di ATM
• Penipuan dengan modus operandi memperoleh undian, dimana nasabah ditipu seolah-olah memperoleh undian berhadiah yang biasanya disampaikan melalui Short Message Service (SMS). Untuk mendapatkan hadiah tersebut, nasabah diharuskan mentransfer sejumlah dana melalui ATM ke rekening tertentu yang disebutkan oleh si pelaku penipuan. Biasanya nasabah akan tersadar setelah transfer dilakukan, dan hadiah yang dijanjikan tidak pernah diperolehnya.
• Pura-pura membantu pada saat Nasabah mengalami kesulitan memasukkan kartu ATM atau kartu ATM tertelan di card reader. Pelaku kemudian meminta Nasabah untuk menekan PIN ATM dengan alasan untuk mencoba transaksi sekali lagi. Setelah hal ini tidak berhasil juga, Nasabah lalu diminta untuk menghubungi Call Center Bank lewat handphone pelaku (yang menerima telpon adalah teman pelaku dan bukan Call Center). Pada saat Nasabah meninggalkan lokasi ATM dengan tenang karena merasa kartu sudah diblokir, kartu ATM tersebut diambil oleh pelaku dan dipergunakan untuk menguras saldo Nasabah.
Tips & Solusi Bagi Nasabah Bank Mandiri :
• Jangan memberikan kartu ATM kepada orang lain.
• Jangan memberitahukan nomor PIN kartu ATM kepada orang lain, baik melalui telpon ataupun memberikan kepada orang yang mengaku polisi ataupun petugas Bank.
• Tidak menuliskan PIN pada kartu ATM atau tempat lainnya yang sama dengan tempat menyimpan kartu ATM.
• Secara periodik melakukan perubahan PIN.
• Saat menekan nomor PIN di mesin ATM, pastikan tidak ada orang lain yang memperhatikan atau jangan membiarkan (memberi kesempatan) orang mengintip PIN anda saat entry, gunakan badan untuk menghalangi.
• Apabila kartu ATM hilang atau terjadi sesuatu dengan kartu pada saat sedang bertransaksi di mesin ATM, misalnya kartu ATM tertelan atau tidak bisa dikeluarkan, yang harus dilakukan segera adalah melakukan pemblokiran kartu dengan cara Menelpon sendiri ke Call Mandiri di nomor 14000 atau (021) 5299-7777, atau Menghubungi cabang Bank Mandiri terdekat
• Waspadai orang tak dikenal yang tiba-tiba menawarkan bantuan pada saat sedang bertransaksi di Mandiri ATM.
• Jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah yang disampaikan oleh oknum tertentu, baik melalui telpon atau SMS, yang meminta nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang melalui ATM ke nomor rekening tertentu.
• Jangan menghitung lembaran uang di area ATM atau memperlihatkan dompet/uang secara terbuka.
• Jika merasa diikuti setelah bertransaksi di ATM, carilah tempat aman a.l. tempat yang ramai/banyak aktivitas.
• Jangan ke ATM, jika merasa ragu-ragu atau takut karena melihat/ada orang ataupun hal-hal yang mencurigakan di area ATM, atau lampu penerangan di lokasi ATM tidak berfungsi/gelap.
Kesimpulan penulis dari kisah Prita :
• Prita disuruh pencet PIN berkali kali untuk di hafalkan oleh penipu
• Kartu ATM ditarik keluar oleh penipu lalu di ambil cash di ATM bank lain saat Prita mengambil ATM bank BNI
• Jika ATM bank BNI ada saldonya maka pasti akan digasak lagi oleh penipu
Ternyata penipu penipu local sangat sadis dan tega menghisap darah saudaranya sendiri. Semoga kisah Prita bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Berhati hatilah saat mengambil uang di ATM dimana saja.
Catatan :
Terima kasih untuk “Prita” ( nama samaran) yang telah mengizinkan saya menulis kisah penipuan yang dialaminya.
[Kompasiana]
Kronologis Penipuan :
Saat itu Prita ingin transfer uang di ATM, ia menunggu agak lama karena lelaki perlente didepannya tampak sibuk bertransaksi ( Penipu A ) . Tiba giliran Prita tapi kartu ATM nya agak susah masuk. Penipu A yang sudah keluar , balik lagi ingin ambil barang yang ketinggalan di atas mesin ATM dan pura pura menolong memasukkan paksa kartu ATM.
Prita mencoba cek saldo tapi tidak bisa, maka saat itulah ada seorang lelaki tepat dibelakangnya pura-pura ingin membantu (Penipu B) dan menyuruhnya memencet PIN berkali-kali, alasannya agar uang bisa keluar. Saat itu Prita menurut saja apa yang diperintahkan penipu B. Ia juga sempat ngobrol dengan Penipu A dan B sambil memberi tahu orang orang yang mau ambil uang bahwa ATM tak bisa digunakan karena kartunya tertelan.
Tak lama penipu B pura pura menelpon ke call center Mandiri 14000 dan menanyakan nomor hp Prita. Tak lama ada telpon masuk dengan nomor 021 70262777 (dari Penipu A) . Mengaku dari Mandiri Call Center yang menanyakan nama dan tanggal lahir Prita, lalu pelaku bertanya,
“ Apakah ingin dibantu kartu ATM nya keluar sekarang atau nanti?
Karena butuh sekali untuk bisnis, Prita menjawab,
“ Sekarang saja!”
Tak lama pelaku bertanya lagi,
“ Ada berapa saldo ibu di bank Mandiri ?”
“ Saldo saya 5,7 juta rupiah.”
“ Wah kalau mau dibantu saldo harus 10 juta rupiah.” Ujar penelpon palsu alias penipu A
“ Saya ngga ada segitu pak.”
“ Besok saja kalau gitu dibantunya atau mau ambil kartu bank lain, seperti BCA ada ngga? “
“ BCA ngga ada pak, tapi kalau BNI ada.”
Prita pikir kartu bank lain cuma untuk mancing saja. Iapun pulang kerumah yang jaraknya sangat dekat untuk mengambil kartu ATM bank BNI.
Tak lama Prita ditelpon lagi dari call center palsu, seolah tahu ia sudah kembali ke gerai ATM.
“ Saldo ada berapa di BNI ? “
“ 185 pak? “
“ 185 ribu apa 185 juta !! “ tanyanya agak keras.
“ 185 ribu pak.”
“ Wah kalau 185 ribu saya ngga bisa bantu karena saldo kurang dari 10 juta!”
Disitulah Prita ngomel ngomel, masa call center kayak gitu dan baru sadar telah tertipu.
Prita langsung ke kasir bank Mandiri untuk setor uang 1,8 juta, disitu ia terkejut karena uang sejumlah 5,6 juta ludes di gasak penipu. Ada bukti penarikan tunai 5 kali yaitu 1,250,000 x 4 dan 600.000 x 1. Fee pengambilan di ATM bersama 5 x 1000 rupiah dan cek saldo 3000 rupiah. Ia panik takut uang yang baru disetornya di gasak penipu dan minta pada security untuk memblokir kartunya. , tapi saat itu CS Bank Mandiri sangat sibuk.
Tiba gilirann Prita, ia menceritakan penipuan ini pada staff Customer Service, memblokir ATMnya dan berharap uangnya bisa kembali. Sedang dari pihak bank Mandiri mengatakan bahwa butuh waktu 2 minggu untuk investigasi.
Saat kejadian Prita merasa seperti di hipnotis dan menuruti apa saja yang diperintahkan kedua penipu tersebut. Setelah sadar semua sudah terlambat.
Saya terus berpikir dan masih belum mengerti bagaimana cara kerja penipu ini . Lalu mencari lewat Google dan saya temukan informasi dari website bank Mandiri berikut ini:
Waspadai & Hati-Hati Terhadap Penipuan di ATM
• Penipuan dengan modus operandi memperoleh undian, dimana nasabah ditipu seolah-olah memperoleh undian berhadiah yang biasanya disampaikan melalui Short Message Service (SMS). Untuk mendapatkan hadiah tersebut, nasabah diharuskan mentransfer sejumlah dana melalui ATM ke rekening tertentu yang disebutkan oleh si pelaku penipuan. Biasanya nasabah akan tersadar setelah transfer dilakukan, dan hadiah yang dijanjikan tidak pernah diperolehnya.
• Pura-pura membantu pada saat Nasabah mengalami kesulitan memasukkan kartu ATM atau kartu ATM tertelan di card reader. Pelaku kemudian meminta Nasabah untuk menekan PIN ATM dengan alasan untuk mencoba transaksi sekali lagi. Setelah hal ini tidak berhasil juga, Nasabah lalu diminta untuk menghubungi Call Center Bank lewat handphone pelaku (yang menerima telpon adalah teman pelaku dan bukan Call Center). Pada saat Nasabah meninggalkan lokasi ATM dengan tenang karena merasa kartu sudah diblokir, kartu ATM tersebut diambil oleh pelaku dan dipergunakan untuk menguras saldo Nasabah.
Tips & Solusi Bagi Nasabah Bank Mandiri :
• Jangan memberikan kartu ATM kepada orang lain.
• Jangan memberitahukan nomor PIN kartu ATM kepada orang lain, baik melalui telpon ataupun memberikan kepada orang yang mengaku polisi ataupun petugas Bank.
• Tidak menuliskan PIN pada kartu ATM atau tempat lainnya yang sama dengan tempat menyimpan kartu ATM.
• Secara periodik melakukan perubahan PIN.
• Saat menekan nomor PIN di mesin ATM, pastikan tidak ada orang lain yang memperhatikan atau jangan membiarkan (memberi kesempatan) orang mengintip PIN anda saat entry, gunakan badan untuk menghalangi.
• Apabila kartu ATM hilang atau terjadi sesuatu dengan kartu pada saat sedang bertransaksi di mesin ATM, misalnya kartu ATM tertelan atau tidak bisa dikeluarkan, yang harus dilakukan segera adalah melakukan pemblokiran kartu dengan cara Menelpon sendiri ke Call Mandiri di nomor 14000 atau (021) 5299-7777, atau Menghubungi cabang Bank Mandiri terdekat
• Waspadai orang tak dikenal yang tiba-tiba menawarkan bantuan pada saat sedang bertransaksi di Mandiri ATM.
• Jangan mudah tergiur dengan tawaran hadiah yang disampaikan oleh oknum tertentu, baik melalui telpon atau SMS, yang meminta nasabah untuk mengirimkan sejumlah uang melalui ATM ke nomor rekening tertentu.
• Jangan menghitung lembaran uang di area ATM atau memperlihatkan dompet/uang secara terbuka.
• Jika merasa diikuti setelah bertransaksi di ATM, carilah tempat aman a.l. tempat yang ramai/banyak aktivitas.
• Jangan ke ATM, jika merasa ragu-ragu atau takut karena melihat/ada orang ataupun hal-hal yang mencurigakan di area ATM, atau lampu penerangan di lokasi ATM tidak berfungsi/gelap.
Kesimpulan penulis dari kisah Prita :
• Prita disuruh pencet PIN berkali kali untuk di hafalkan oleh penipu
• Kartu ATM ditarik keluar oleh penipu lalu di ambil cash di ATM bank lain saat Prita mengambil ATM bank BNI
• Jika ATM bank BNI ada saldonya maka pasti akan digasak lagi oleh penipu
Ternyata penipu penipu local sangat sadis dan tega menghisap darah saudaranya sendiri. Semoga kisah Prita bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Berhati hatilah saat mengambil uang di ATM dimana saja.
Catatan :
Terima kasih untuk “Prita” ( nama samaran) yang telah mengizinkan saya menulis kisah penipuan yang dialaminya.
[Kompasiana]