Sampai saat ini, Hari Supersemar masih menjadi misteri yang dipertanyakan kebenarannya. Lantas, apakah sebenarnya misteri yang harus dikuak dari kejadian tanggal 11 Maret 1966 tersebut? Inilah beberapa fakta yang memungkinkan misteri Supersemar terkuak :
1. Kesaksian Mbah Djito
Soekardjo Wilardjito atau yang biasa disapa Mbah Djito mengakui bahwa Soekarno ditodong oleh Basuki Rachmat dan Panggabean untuk menandatangani Surat Perintah Sebelas Maret itu. Pada saat itu, Mbah Djito hendak membela Soekarno dengan mengambil pistol yang ditodongkan, namun karena Soekarno tidak ingin ada pertumpahan darah, maka beliau pun menandatangani surat tersebut secara terpaksa.[via walentina.waluyanti.com]
2. Manipulasi Supersemar
"Jangan jegal perintah saya! Jangan saya dikentuti!" Begitulah bunyi pidato Presiden Soekarno yang pada saat itu menyadari adanya manipulasi dalam legalisasi Supersemar. [viawalentina.waluyanti.com]
3.Bantahan Todongan
Dalam buku "Mereka Menodong Bung Karno" halaman 159, orang yang datang membawa naskah asli dengan stofmap warna merah jambu ke Istana Bogor adalah M Jusuf pada tanggal 11 Maret 1966 sekitar pukul 01.00 WIB dinihari. M Jusuf bersama Amir Machmud, Basoeki Rachmat, dan M Panggabean. Namun, kesaksian bahwa M.Panggabean sempat menodongkan pistol dibantah oleh M.Jusuf saat masih hidup sehingga Wilardjito diajukan sidang ke Pengadilan Negeri (PN) Kota Yogyakarta dan Mbah Djito pun baru mendapatkan putusan bebas dari MA pada tahun 2007.
[via news.detik.com]
4. Dua Naskah di Arsip Nasional
Terdapat dua naskah dengan format berbeda mengenai Supersemar di Arsip Nasional yang membuat para sejarawan pun harus lebih teliti dalam menentukan mana naskah yang otentik dan mana yang tidak. [via id.wikipedia.org]