Menyusul
“Habibie dan Ainun“, “Sang Kiai“, “Jokowi” dan “Soekarno“, satu lagi
film biopik tentang salah satu tokoh terkenal di tanah air yang siap
meramaikan bioskop tahun ini lewat “Sepatu Dahlan“.
Mengacu pada judulnya, film ini akan menampilkan tentang kisah hidup Dahlan Iskan, sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia.
Filmnya diadaptasi dari novel berjudul sama yang mencetak best-seller dengan terjual lebih dari 100.000 copy hanya dalam waktu 5 bulan saja.
Versi layar lebarnya ini digarap oleh Sutradara Benni Setiawan (Laskar Pelangi: Edensor) dibawah rumah produksi yang telah menghasilkan film trilogy “Laskar Pelangi“, Mizan Productions.
Walaupun berformat biopik, namun film ini akan lebih memfokuskan pada kisah hidup Dahlan Iskan saat masih kecil saja. Filmnya dibintangi oleh Aji Santosa sebagai Dahlan, Donny Damara, Kinaryosih, dan Bima Azriel.
Sepatu Dahlan mengisahkan tentang seorang bocah bernama Dahlan yang memiliki prinsip “Miskin bermartabat kaya bermanfaat”. Hingga waktu kecil keinginannya hanya memiliki sepatu dan sepeda yang selalu dia benamkan dalam impiannya.
Kemiskinan yang dirasakan orang tuanya dan umumnya masyarakat Kebon Dalem, sebuah desa kecil di Magetan, tidak menyurutkan Dahlan untuk tidak bersekolah walau harus bertelanjang kaki, melangkah puluhan kilometer untuk tetap bisa masuk sekolah yang tak jarang kakinya melepuh bahkan lecet. Dan walaupun perjalanan pergi pulang dari pesantren Madrasah Tsanawiyah di Pesantren Takeran yang jaraknya dua kali lipat dari jarak sekolahnya dahulu tetap dengan tabah dijalani. Ketika Maryati, seorang teman memaksa Dahlan untuk belajar menaiki sepeda miliknya, tapi justru malah Dahlan yang mengakibatkan rusaknya sepeda Maryati sehingga membuat berang ayah Maryati. Dan akhirnya sepeda yang rusak itupun diganti oleh ayah Dahlan dengan seekor kambingnya. Itulah kisah dimana awalnya seorang Dahlan mempunyai sepeda yang membuat perasaan Dahlan kecil sangat bersalah.
Keluarga Dahlan sangatlah miskin bahkan untuk sarapan saja hanya secangkir teh. Terkadang Dahlan dan adiknya, lebih sering mengikatkan sarung di perut untuk menahan lapar. Namun tetap impian mempunyai sepasang sepatu sekolah terus timbul tenggelam di antara rasa lapar dan punah impiannya untuk memiliki sepatu dimana disaat ibunya meninggal dunia. Sesekali ada kegirangan di hatinya, di saat cintanya mulai bersemi pada Aisha, sang pujaan hati. Namun, Dahlan tak kuasa mengungkapkan kondisina kepada Aisha, dimana ketika Dahlan sebagai kapten team voli Pesantren Takeran yang harus menghadapi situasi yang sulit, dikarenakan panitia penyelenggara mengharuskan peserta agar memakai sepatu untuk dapat mengikuti pertandingan Voli pada tingkat kecamatan.
Sepatu Dahlan akan tayang di bioskop mulai tanggal 10 April 2014.
Mengacu pada judulnya, film ini akan menampilkan tentang kisah hidup Dahlan Iskan, sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri BUMN Republik Indonesia.
Filmnya diadaptasi dari novel berjudul sama yang mencetak best-seller dengan terjual lebih dari 100.000 copy hanya dalam waktu 5 bulan saja.
Versi layar lebarnya ini digarap oleh Sutradara Benni Setiawan (Laskar Pelangi: Edensor) dibawah rumah produksi yang telah menghasilkan film trilogy “Laskar Pelangi“, Mizan Productions.
Walaupun berformat biopik, namun film ini akan lebih memfokuskan pada kisah hidup Dahlan Iskan saat masih kecil saja. Filmnya dibintangi oleh Aji Santosa sebagai Dahlan, Donny Damara, Kinaryosih, dan Bima Azriel.
Sepatu Dahlan mengisahkan tentang seorang bocah bernama Dahlan yang memiliki prinsip “Miskin bermartabat kaya bermanfaat”. Hingga waktu kecil keinginannya hanya memiliki sepatu dan sepeda yang selalu dia benamkan dalam impiannya.
Kemiskinan yang dirasakan orang tuanya dan umumnya masyarakat Kebon Dalem, sebuah desa kecil di Magetan, tidak menyurutkan Dahlan untuk tidak bersekolah walau harus bertelanjang kaki, melangkah puluhan kilometer untuk tetap bisa masuk sekolah yang tak jarang kakinya melepuh bahkan lecet. Dan walaupun perjalanan pergi pulang dari pesantren Madrasah Tsanawiyah di Pesantren Takeran yang jaraknya dua kali lipat dari jarak sekolahnya dahulu tetap dengan tabah dijalani. Ketika Maryati, seorang teman memaksa Dahlan untuk belajar menaiki sepeda miliknya, tapi justru malah Dahlan yang mengakibatkan rusaknya sepeda Maryati sehingga membuat berang ayah Maryati. Dan akhirnya sepeda yang rusak itupun diganti oleh ayah Dahlan dengan seekor kambingnya. Itulah kisah dimana awalnya seorang Dahlan mempunyai sepeda yang membuat perasaan Dahlan kecil sangat bersalah.
Keluarga Dahlan sangatlah miskin bahkan untuk sarapan saja hanya secangkir teh. Terkadang Dahlan dan adiknya, lebih sering mengikatkan sarung di perut untuk menahan lapar. Namun tetap impian mempunyai sepasang sepatu sekolah terus timbul tenggelam di antara rasa lapar dan punah impiannya untuk memiliki sepatu dimana disaat ibunya meninggal dunia. Sesekali ada kegirangan di hatinya, di saat cintanya mulai bersemi pada Aisha, sang pujaan hati. Namun, Dahlan tak kuasa mengungkapkan kondisina kepada Aisha, dimana ketika Dahlan sebagai kapten team voli Pesantren Takeran yang harus menghadapi situasi yang sulit, dikarenakan panitia penyelenggara mengharuskan peserta agar memakai sepatu untuk dapat mengikuti pertandingan Voli pada tingkat kecamatan.
Sepatu Dahlan akan tayang di bioskop mulai tanggal 10 April 2014.