Didalam Al Quran : 18, surat
SABA (34), kita disuruh untuk melakukan perjalanan ke Negeri Saba
وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي
بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا
لَيَالِيَ وَأَيَّاماً آمِنِينَ
Berjalanlah
padanya beberapa malam dan siang dengan aman (QS.34 ayat 18)
Setelah dilakukan penelitian,
terbukti bahwa NEGERI SABA itu adalah INDONESIA, dengan pusat pemerintahan di
Pulau Jawa. ARSY SABA yang dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman adalah Candi
Borobudur yang dipindahkan dari Candi Ratu BOKO, padahal selama ini kebanyakan
orang mengira bahwa ARSY SABA berada di YAMAN.
Ada 12 point yang menjadi bukti
berdasarkan Al Quran, bahwa Negeri SABA tersebut berada di pulau Jawa, bukanlah
di YAMAN.
Berdasarkan ilmu sejarah yang
selama ini kita pelajari, Candi Borobudur didirikan pada abad ke 7. Akan tetapi
menurut teori paruh waktu, bahwa penelitian terhadap batuan pada candi
tersebut, tidak dapat dihitung umurnya dengan menggunakan : Isotop C . Sehingga
dapat ditarik hipotesa awal, bahwa sebenarnya Candi Borobudur tidak lah dibuat
pada abad ke 7.
Kita jangan pernah lupa, bahwa
‘Phenomena 19’ yang tersebut di dalam Al-Quran itu, berasal dari kalimat :
“Bismillaahhirrahmaanirrahiim”, yang terdiri dari 19 buah huruf.
Kalimat : “Bismillaahhirrahmaanirrahiim” ini yang memperkenalkan kepada kita adalah Nabi Sulaiman. Ketika Beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’, dimana pada Kop Surat dari Surat Sulaiman tersebut, terdapat kalimat “Bismillaahhirrahmaanirrahiim”
Kalimat : “Bismillaahhirrahmaanirrahiim” ini yang memperkenalkan kepada kita adalah Nabi Sulaiman. Ketika Beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’, dimana pada Kop Surat dari Surat Sulaiman tersebut, terdapat kalimat “Bismillaahhirrahmaanirrahiim”
Isi surat Nabi Sulaiman kepada Ratu
Saba’ tersebut adalah :”Allaa ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunii muslimin”
(Jangan menyombong kepada ku dan datanglah kepada ku dengan menyerah diri).
Jadi, dapat lah ditarik sebuah
kesimpulan bahwa ‘Phenomena 19’ tersebut, sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman.
Oleh karena itu di Candi Borobudur terdapat ‘Phenomena 19’.
Dikarenakan yang membuat Candi
Borobudur itu bukan hanya makhluk Tuhan dari golongan manusia saja, akan tetapi
juga dari golongan Jin, maka segaris lurusnya antara tiga buah candi, yaitu :
Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal yang kebetulan. Karena Jin bisa
melihatnya dari atas.
Untuk apa mereka membuat ketiga
candi itu segaris lurus ?
Jawabnya adalah : Untuk membuat
gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Candi Borobudur itu
adalah gambar Matahari, sedangkan Candi Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebabnya
mengapa Candi Mendut mewakili golongan manusia. Dimana pada candi tersebut,
terdapat sebuah patung berwujud manusia, disamping itu karena sebagai wakil
penduduk bumi adalah manusia.
Mengapa Borobudur itu merupakan gambar
matahari ? Hal itu dikarenakan…… si Ratu Saba’ itu, dahulunya menyembah
matahari, sehingga singgasana atau ‘Arsy dia pergunakan bernuansa matahari.
Mengapa candi-candi itu
menggambarkan Mihrab-Mihrab?? Ya … begitu disebut di dalam Al-Quran, jin-jin yang
bekerja atas paksaan Sulaiman itu, mereka membuat mihrab-mihrab
وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ غُدُوُّهَا شَهْرٌ
وَرَوَاحُهَا شَهْرٌ وَأَسَلْنَا لَهُ عَيْنَ الْقِطْرِ وَمِنَ الْجِنِّ مَن
يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَمَن يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا
نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ
(١٢)
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِن مَّحَارِيبَ
وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَّاسِيَاتٍ اعْمَلُوا آلَ
دَاوُودَ شُكْراً وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
(١٣)
12.
Dan untuk Sulaiman, angin bertiup pada pagi hari sebulan dan bertiup pada
petang hari sebulan. Dan kami alirkan baginya mata air dari tembaga, dan kami
mudahkan sebagian dari Jin bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya, dan
siapa dari mereka berpaling dari perintah kami, niscaya kami rasakan baginya
dari azab api yang bernyala.
13. Mereka kerjakan untuknya apa yang ia kehendaki dari Mihrab-Mihrab dan Patung-patung dan Piring-piring seperti Kolam-Kolam dan Kuali-Kuali yang tetap ………………
(Al-Quran, surat Saba’, ke 34 ayat 12-13)
13. Mereka kerjakan untuknya apa yang ia kehendaki dari Mihrab-Mihrab dan Patung-patung dan Piring-piring seperti Kolam-Kolam dan Kuali-Kuali yang tetap ………………
(Al-Quran, surat Saba’, ke 34 ayat 12-13)
Adalah seseorang yang berpendapat
berbeda tentang asal muasal Candi Borobudur, yang hingga saat ini pun masih
menjadi misteri yang menarik untuk diungkap.. Dia bernama Fahmi Basya. Dia
berpendapat bahwa borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman!
Sungguh hal ini sangat menggelitik sel-sel kelabu pada otak kita, karena pada umumnya yang khalayak ketahui selama ini, Candi Borobudur adalah merupakan peninggalan Dinasti Syailendra.