Tinjauan kritis terhadap Logika ZEM dalam “misteri Al-quran”
Tulisan
ini pada dasarnya bukan merupakan serangan terhadap keyakinan
teman-teman kompasiana yang beragama islam. namun hanya merupakan telaah
kritis yang terhadap logika ZEM dalam tulisannya "Misteri
Al-quran". jika kemudian ada simbol-simbol islam yang disingung dalam
tulisan ini, hal ini harus dilihat sebatas respon terhadap premis-premis
ZEM yang melibatkan simbol-simbol tersebut dan bukan serangan terhadap
simbol-simbol tersebut secara khusus.
keyakinan
memang tidak selamanya dapat ditelaah berdasarkan logika, namun ketika
ZEM pada paragraf penutup menyatakan bahwa tulisannya ilmiah, maka
tulisannya harus dapat diuji keilmiahannya. tulisan ini merupakan upaya
mengkaji tulisan ZEM dalam ranah ilmiah seperti yang dilebelkannya pada
tulisannya . Zul memberikan argumentasinya untuk menjelaskan bahwa
Al-quran telah memberikan kontribusi yang berharga terhadap perdaban
dunia modern, namun saya menemukan bahwa hampir semua prseoposisi yang
dibangun oleh ZEM hancur secara logis. Secara umum ada 4 kesesatan berpikir yang Zul lakukan Dalam tulisannya ini.
1.Pos Hoc Ergo Propter Hoc
Kesesatan berpikir ini adalah menarik kesimpulanbahwa
sebuah peristiwa dijadikan sebab bagi peristiwa berikutnya, hanya
karena peristiwa yang pertama secara kebetulan mendahului peristiwa
yang terakhir. ZEM menulisakan bahwa karena islam sudah ada di
Binzantium dan kemudian ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang di
Binzantium maka kesimpulannya islam telah menyebabkan
perkembangan sains dan teknologi di binzantium. Logika ini sama dengan
mengatakan bahwa karena ayam berkokok dan kemudian matahari terbit maka
kokokan ayam yangtelah membuat matahari terbit. Ayolah … Zul, don’t be selly
2.Amphiboly
Amphiboly
merupakan kesesatan berpikir dimana pengajuan premis-premis memiliki
konstruksi gramatikal yang ambigu. Sebuah pernyataan dikatakan Ambhiboly jika tidak memiliki batasan makna yang jelas.ZEM
menulis tentang keajaiban angka 7 dalam Alquran, dan kemudian ZEM
memotong beberapa ayat Quran dan mencocokan dengan kenyataan di luar
quran (sains misalanya) untuk menunjukkan bahwa quran cocok dengan
sains. namun apakah benar bahwa setiap penyebutan angka 7 selalu
memiliki makna inplisit? dan sejauh mana penyebutan suatau angka selalu memiliki
makna insplisit ? dan bagaimanakah dengan angka-angka lain yang
disebutkan dalam quran, apakah juga memiliki makna implicit ?
pertanyaan-pertanyaan ini sulit dijawab karena tidak ada batasan yang
jelas dalam menentukan suatu makna dibalik symbol. Sehingga kita tidak
dapat memastikan apakah angka 7 dalam al-quran benar-benar bermakna
misterius ataukah hanyalah akal-akalan ZEM untuk mempengaruhipresepsi pembaca tentang kemesteriusan angka 7.
3.Argumentum ad ignorantiam
Kesesatan
ini bertolak dari suatu keyikinan yang tidak mudah ditolak dan tidak
dmudah diterima kebenarannya. ZEM menuliskan bahwa Alquran benar karena menurut Al-quran, Allahlah yang mewahyukan Al-quran maka Al-quran benar. Ini adalah argumentasi sirkular yang
tidak memiliki otoritas ultimat sebagai kristeria dasar untuk
memverifikasi sebuah hipotesis. Hal ini sama saja dengan berkata: kata
ibunya andi, andi pasti tidak mencuri karena andi berkata ia tidak
mencuri, jadi kesimpulannya andi tidak mencuri. ini konyol anda tidak
dapat melandaskan suatu preposisi hanya berdasarkan keyakinan seseorang,
kemudian menjadikan keyakinan itu sebagai landasan argumentasi anda.
4.Argumentum adVerecudiam
Kesesatan
ini berarti bahwa mengangap bahwa semua pandangan dari para ahli tentag
apa saja sudah pasti benar. ZEM menuliskan bahwa para sastrawan arab,
R.V.C. Bodley, R. Boswort Smith, Michel Hart sangat menghormati Muhammad atau Alquran.Maka kesimpulannya Muhammad pasti seorangNabi dan Alquran pasti wahyu Allah. saya tidak menolak bahwa gagasan seorang pakar memiliki
bobot ilmiah dan dapat memberikan bukti-bukti ilmiah, selama masih
relevan dengan keilmuawannya. Tapi tokoh-tokoh yang dipaparkan si Zul
tidak punya bidang keilmuan apapun khusunya dalam topic yang sedang
dibahas. R.V.C. Bodley adalah mantan seorang tentara yang
kemudian menjadi jurnalis, R. Boswort Smith seorang kepala sekolah,
Michael H. Hart adalah seorang saintis yang melompat keluar dari bidang
keahliannya dan menulis 100 orang berpengaruh, yang seharusnya pekerjaan
ahli sosial-budaya, atau antropolog. Artinya kutipan-kutipan dari para
tokoh ini, tidak memiliki bobot ilmiah khususnya tentang topic yang
dibahas. Dengan kata lain penytaan para tokoh tersebut yang kemudian
digunakan sebagai dasar verifikasi kebenearan invalid. Karena
pernyataan-pernyataan trsebut diluar keilmuan mereka.