“ST LOUIS, Sebuah planet asing yang baru ditemukan di luar tata surya kita
(planet ekstrasolar), memiliki massa hanya tiga kali Bumi. Planet
tersebut mungkin memecahkan rekor sebagai planet asing terkecil saat
ini.
Para astronom berhasil mendeteksi dengan teknik lensa gravitasi yang memanfaatkan penguatan dari cahaya bintang di seberangnya. Obyek langit yang mirip dengan Bumi atau disebut super-Earth ini berada pada jarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer).” Kompas.com
“Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.
Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9. ” vivanews.com
Ketika saya membaca berita sains di Kompas.com, dan menemukannya lagi di Vivanews.com beberapa hari yang lalu tentang Penemuan Ilmuwan adanya planet kembaran bumi. Saya merasa sangat takjub. Bukan hanya takjub pada penemuan ilmuwan, melainkan takjub pada Kemaha Besaran dan Kemaha Benaran Allah dalam segala Firaman-Nya.
Semenjak kuliah di Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), saya mulai menyukai hal ihwal tentang sains, khususnya alam semesta. Dan suatu hari saya menemukan sebuah ayat yang membuat hati saya berdegup kencang, dipenuhi rasa penasaran dan harapan akan kebenaran ayat itu (bukan kebenaran ayat itu sendiri maksudnya, tapi lagi-lagi bukti atau penemuan ilmuwan yang berhubungan dengan hal ini. Sebab ayat-ayat kauniyah, ayat-ayat tentang alam semesta, pasti akan terbukti kebenarannya secara ilmiah), dan hal itulah yang saya tunggu-tunggu dibarengi rasa penasaran dan ragu.
Ketika mendapat informasi tentang penemuan ilmuwan, bahwa ada planet lain diluar angkasa yang mirip bumi, (Planet Kembaran Bumi). saya langsung membuka Al-Quran dan kembali membuka ayat ini,
“Allah lah yang menciptakan 7 langit dan sejumlah yang sama (planet-planet) serupa Bumi. Perintah Allah berlaku pada mereka. agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi atas segala sesuatu.” (QS. Surat 65 Ayat 12 ).
Ayat ini jelas menyinggung tentang keberadaan suatu planet yang mirip dengan bumi, dan bisa jadi kemiripan dengan bumi ini bukan hanya dalam wujud fisik bumi yang bisa dihuni oleh manusia, bahkan tidak menutup kemungkinana kemiripannya pun dalam hal yang sama dengan bumi, planet tersebut dihuni oleh makhluk lain yang bisa berfikir. Hal ini bisa anda fahami dari kata, ” Peritah Allah berlaku pada mereka” dari ayat tersebut.
Kajian Nahwu Ayat Tersebut.
Karena saya sedikit mempelajari ilmu nahwu meski masih sangat dangkal, maka saya mencoba (maksudnya berusaha sambil belajar memahami Al-Quran secara Lafadz Arabnya) memahami ayat tersebut dari pandangan Nahwu, ilmu yang membahas susunan kalimat bahasa Arab.
Coba anda perhatikan penggalan ayat ini,
Dan maksud planet lain diserupakan dengan bumi bukan pula berarti bahwa bumi yang diciptakan lebih dulu, atau yang mempunyai kehidupan lebih dahulu. maksudnya bukan kesitu, melainkan, dalam “hal kesamanaan” yang menjadi titik utamanya adalah Bumi, planet lain ada yang sama dengan bumi.
Kenapa dalam bahasanya planet lain yang disamakan dengan Bumi? bukan bumi disamakan dengan planet lain? Anda tentu mengerti: pertama, kita manusia jelas sangat mengenal bumi, maka ketika planet lain sama dengan bumi berarti bukan hanya dalam bentuk fisiknya yang bulan atau sebagai benda angkasa semata, melainkan dalam aspek yang lainnya, termasuk kehidupannya. tapi jika planet lain jadi titik pangkal kesamaannya, artinya bumi sama dengan planet lain, maka hal ini jelas sulit dimengerti, terlalu umum, sebab planet sangat banyak dan banyak pula ragamnya.
Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa, bahkan tidak mustahil, ada kehidupan lain di luar angkasa sana seperti halnya kehidupan bumi, coba anda simak ayat ini.
“Dan diantara kekuasan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang Dia sebarkan di keduanya. Dan dia berkuasa mengumpulkan keduanya apabila Dia menghendaki.” (QS. 42 Ayat 29 ).
Ayat ini jelas menyinggung adanya kehidupan makhluk biologis yang tersebar di luar angkasa, atau di alam semesta ini. Kehidupan biologis berarti bukan hanya ada di bumi. bahkan Jika Allah berkehendak, Dia berkuasa mengumpulkan keduanya, seperti penggalan ayat di atas. jadi mungkin saja suatu saat benar-benar ada kunjungan dari makhluk lain ke bumi, atau manusia ke planet lain yang berpenghuni.
Wallahu A’lam.
Kebenaran hanya milik Allah. saya hanya berusaha dan belajar mencari tanda-tanda kebesarannya melalui ilmu yang sangat dangkal ini.
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/07/27/planet-kembaran-bumi-baru-ditemukan-dan-al-quran-sudah-menyinggungnya-di-abad-ke-7/
Para astronom berhasil mendeteksi dengan teknik lensa gravitasi yang memanfaatkan penguatan dari cahaya bintang di seberangnya. Obyek langit yang mirip dengan Bumi atau disebut super-Earth ini berada pada jarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sama dengan 9,46 triliun kilometer).” Kompas.com
“Badan antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan temuan baru yang dihasilkan satelit Kepler, Kamis 26 Agustus 2010.
Kepler menemukan kelompok planet alien, planet-planet yang tak pernah dilihat sebelumnya itu mengelilingi sebuah bintang — seperti planet dalam tata surya yang mengelilingi Matahari. Temuan itu dinamakan sistem Kepler 9. ” vivanews.com
Ketika saya membaca berita sains di Kompas.com, dan menemukannya lagi di Vivanews.com beberapa hari yang lalu tentang Penemuan Ilmuwan adanya planet kembaran bumi. Saya merasa sangat takjub. Bukan hanya takjub pada penemuan ilmuwan, melainkan takjub pada Kemaha Besaran dan Kemaha Benaran Allah dalam segala Firaman-Nya.
Semenjak kuliah di Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), saya mulai menyukai hal ihwal tentang sains, khususnya alam semesta. Dan suatu hari saya menemukan sebuah ayat yang membuat hati saya berdegup kencang, dipenuhi rasa penasaran dan harapan akan kebenaran ayat itu (bukan kebenaran ayat itu sendiri maksudnya, tapi lagi-lagi bukti atau penemuan ilmuwan yang berhubungan dengan hal ini. Sebab ayat-ayat kauniyah, ayat-ayat tentang alam semesta, pasti akan terbukti kebenarannya secara ilmiah), dan hal itulah yang saya tunggu-tunggu dibarengi rasa penasaran dan ragu.
Ketika mendapat informasi tentang penemuan ilmuwan, bahwa ada planet lain diluar angkasa yang mirip bumi, (Planet Kembaran Bumi). saya langsung membuka Al-Quran dan kembali membuka ayat ini,
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ
يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ
“Allah lah yang menciptakan 7 langit dan sejumlah yang sama (planet-planet) serupa Bumi. Perintah Allah berlaku pada mereka. agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi atas segala sesuatu.” (QS. Surat 65 Ayat 12 ).
Ayat ini jelas menyinggung tentang keberadaan suatu planet yang mirip dengan bumi, dan bisa jadi kemiripan dengan bumi ini bukan hanya dalam wujud fisik bumi yang bisa dihuni oleh manusia, bahkan tidak menutup kemungkinana kemiripannya pun dalam hal yang sama dengan bumi, planet tersebut dihuni oleh makhluk lain yang bisa berfikir. Hal ini bisa anda fahami dari kata, ” Peritah Allah berlaku pada mereka” dari ayat tersebut.
Kajian Nahwu Ayat Tersebut.
Karena saya sedikit mempelajari ilmu nahwu meski masih sangat dangkal, maka saya mencoba (maksudnya berusaha sambil belajar memahami Al-Quran secara Lafadz Arabnya) memahami ayat tersebut dari pandangan Nahwu, ilmu yang membahas susunan kalimat bahasa Arab.
اللَّهُ
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ
يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ
Coba anda perhatikan penggalan ayat ini,
وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ
Khususnya kata, “Min”, مِنَ, min mempunya
i
banyak makna, diantaranya, Liba’diyah, artinya permulaan, atau yang
“tempat memulai”. Jika Min di situ bermakna liba’diyah atau “tempat
memulai” berarti Bumi adalah yang jadi pangkal utama dari apa yang
disinggung selanjutnya, yaitu “sesuatu yang menyerupainya”. artinya,
bahwa ada planet lain disamakan dengan Bumi. Dan kesamaan ini dalam
segala hal, hampir pada seluruh aspeknya. Sebab kata, Mitsluhuna, مِثْلَهُنَّ, berarti diserupakan secara seluruhnya (meski tidak seperti pinang dibelah dua).Dan maksud planet lain diserupakan dengan bumi bukan pula berarti bahwa bumi yang diciptakan lebih dulu, atau yang mempunyai kehidupan lebih dahulu. maksudnya bukan kesitu, melainkan, dalam “hal kesamanaan” yang menjadi titik utamanya adalah Bumi, planet lain ada yang sama dengan bumi.
Kenapa dalam bahasanya planet lain yang disamakan dengan Bumi? bukan bumi disamakan dengan planet lain? Anda tentu mengerti: pertama, kita manusia jelas sangat mengenal bumi, maka ketika planet lain sama dengan bumi berarti bukan hanya dalam bentuk fisiknya yang bulan atau sebagai benda angkasa semata, melainkan dalam aspek yang lainnya, termasuk kehidupannya. tapi jika planet lain jadi titik pangkal kesamaannya, artinya bumi sama dengan planet lain, maka hal ini jelas sulit dimengerti, terlalu umum, sebab planet sangat banyak dan banyak pula ragamnya.
Sedangkat lafadz selanjutnya, يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ, “Allah menurunkan urusan (perintah) yang berlaku sama antara mereka”, jelas kalimat ini menyinggung makhluk yang berakal yang tinggal di sebuah planet. Berarti lafadz ini menyinggung adanya kehidupan biologis di luar angkasa sana.
Jadi, tidak menutup kemungkinan bahwa, bahkan tidak mustahil, ada kehidupan lain di luar angkasa sana seperti halnya kehidupan bumi, coba anda simak ayat ini.
“Dan diantara kekuasan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang Dia sebarkan di keduanya. Dan dia berkuasa mengumpulkan keduanya apabila Dia menghendaki.” (QS. 42 Ayat 29 ).
Ayat ini jelas menyinggung adanya kehidupan makhluk biologis yang tersebar di luar angkasa, atau di alam semesta ini. Kehidupan biologis berarti bukan hanya ada di bumi. bahkan Jika Allah berkehendak, Dia berkuasa mengumpulkan keduanya, seperti penggalan ayat di atas. jadi mungkin saja suatu saat benar-benar ada kunjungan dari makhluk lain ke bumi, atau manusia ke planet lain yang berpenghuni.
Wallahu A’lam.
Kebenaran hanya milik Allah. saya hanya berusaha dan belajar mencari tanda-tanda kebesarannya melalui ilmu yang sangat dangkal ini.
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/07/27/planet-kembaran-bumi-baru-ditemukan-dan-al-quran-sudah-menyinggungnya-di-abad-ke-7/